Beranda | Artikel
Sikap Al-Wala Wal Bara Bagian 3 - Kitab Ahsanul Bayan (Ustadz Kurnaedi, Lc.)
Selasa, 30 Januari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi

Sikap Al-Wala’ Wal Bara’ Bagian 3 – Kitab Ahsanul Bayan merupakan bagian dari kajian kitab “أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” “Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman” karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullah, yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc.

Download kajian sebelumnya tentang Sikap Al-Wala’ Wal Bara’ Bagian 1 – Kitab Ahsanul Bayan

Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini

Ringkasan Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Sikap Al-Wala’ Wal Bara’ Bagian 3

Dalam pertemuan yang lalu, kita telah membahas tentang wajibnya bagi setiap mukmin untuk wala (loyal) kepada kaum mu’minin dan bara’ (berlepeas diri) dari kaum kafir. Ada tiga hal yang telah dibahas kenapa harus memiliki sikap wala’ wal Bara’?

Pertama, Al-Wala’ Wal Bara’ merupakan lawazim (konsekuensi) dari kalimat لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. Kedua, Al-Wala’ Wal Bara’ merupakan dalil bagi kesempurnaan iman. Ketiga, Al-Wala’ Wal Bara’ merupakan tali iman yang paling kokoh.

Di dalam Al-Qur’an Sunnah, kita banyak menjumpai larangan loyal kepada orang-orang kafir. Salah satunya adalah firman Allah berikut ini:

تَرَىٰ كَثِيرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنفُسُهُمْ أَن سَخِطَ اللَّـهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ ﴿٨٠﴾ وَلَوْ كَانُوا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالنَّبِيِّ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوهُمْ أَوْلِيَاءَ وَلَـٰكِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ ﴿٨١﴾

Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.

Bentuk-Bentuk Wala’ Yang Dilarang

Beberapa bentuk dan contoh wala’ ini bisa menyebabkan kekufuran atau dibawah itu yaitu maksiat yang belum sampai pada derajat kufur. Ada sebelas contoh yang disebutkan oleh Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullah. Semoga kita semua dapat waspada dari sikap-sikap yang dicontohkan.

Pertama, ridho terhadap kafirnya orang-orang kafir. Tidak tegas dalam mengkafirkan mereka. Ragu dengan kekafiran mereka. Hukum asalnya ridho terhadap kekafiran orang kafir adalah kafir dan mengeluarkan seseorang dari Islam.

Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Sikap Al-Wala’ Wal Bara’ Bagian 3



Artikel asli: https://www.radiorodja.com/30240-sikap-al-wala-wal-bara-bagian-3-kitab-ahsanul-bayan-ustadz-kurnaedi-lc/